Semangat emansipasi wanita turut
tergambarkan pada salah seorang yang cukup berpengaruh dalam pemeliharaan satwa
di Taman Safari Indonesia II. Dia adalah Eny Purwanti. Wanita berusia 28 tahun
ini sudah menjadi keeper gajah di Taman Safari Indonesia II selama 12 tahun.
Kiprahnya sebagai seorang keeper sudah tidak diragukan lagi. Keeper Eni
mengalami banyak lika-liku dalam perjalanannya meniti karir sebagai seorang
keeper gajah.
“Awalanya pasti takut berhadapan
dengan hewan sebesar gajah. Tapi lama-lama terbiasa. Dari kecil juga sudah
terbiasa memelihara hewan.” Ungkap wanita kelahiran 2 November 1980 ini.
Keeper Eny saat merawat Gajah |
Diawal
perjalanan karirnya, keeper Eny sempat merasa takut dan ragu, apalagi pekerjaan
yang digelutinya adalah pekerjaan yang tidak lazim bagi kaum perempuan.
Pekerjaan ini membutuhkan keahlian, kesabaran dan keberanian. Seiring waktu
keeper Eny semakin tangkas dan kini termasuk keeper senior di TSI II. Baginya
menjadi keeper gajah adalah hal yang menyenangkan. Asal memiliki kemampuan
pasti bisa mengatasi. Tidak jarang keeper Eny mengalami kesulitan seperti saat
satwa sakit, tidak bisa tampil di show, pengunjung ramai dan satwa menjadi
rewel.
“perlu punya insting yang kuat
untuk pekerjaan yang tidak mudah” ujar keeper Eny saat ditanya tentang apa yang
membuatnya terus semangat.
Kiprah
keeper Eny memberikan pelajaran bahwa kesejajaran antara kaum laki-laki dan
perempuan kini tidak dibatasi oleh pekerjaan ataupun hal lain yang membedakan.
Tetapi selagi kita memiliki kemampuan dan semangat maka semua orang berhak
untuk memberikan kontribusi yang terbaik.
R.A - Marcomm Taman Safari Indonesia II
R.A - Marcomm Taman Safari Indonesia II