Monday, January 19, 2015

Safari Sahabat Pendidikan "TK Negeri Bahari Surabaya"

Surabaya, 19 Januari 2015
Keceriaan Pemenang Lomba Menggambar
Safari Sahabat Pendidikan adalah program baru dari Taman Safari Indonesia II Prigen Pasuruan Jawa Timur yang dimana sebuah edukasi tentang satwa dikemas secara menarik oleh tim Taman Safari Indonesia II. Sebagai salah satu lembaga konservasi satwa di luar habitatnya (ex-situ), Taman Safari Indonesia II (TSI II) Prigen, Pasuruan Jawa Timur, selalu berusaha untuk memberikan kontribusi yang besar dalam kegiatan konservasi dan edukasi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, TSI II selalu memperbaharui metode edukasi dan sosialisasi agar senantiasa efektif dan tepat sasaran. Berbagai lapisan masyarakat terutama masyarakat yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, diundang dan terus menerus diberi asupan mengenai pentingnya konservasi bagi lingkungan hidup dan manusia sendiri.

Parodi Boneka Satwa di Safari TV

   Pada bulan Januari, Safari Sahabat Pendidikan yang pertama di jalankan di TK Negeri Bahari Surabaya yang beralamat di jalan Manukan Krajan Surabaya. Murid - murid TK Negeri Bahari Surabaya sangat antusias dalam menyambut kedatangan tim edukasi dari Taman safari Indonesia II. Antusias tersebut membuat tim edukasi TSI II semakin semangat dalam memberikan edukasi - edukasi tentang satwa yang sangat menarik . Dari mulai bernyanyi bersama, memainkan boneka di parodi Safari TV dengan cerita satwa yang menarik, permainan - permainan yang menyenangkan, & membagikan hadiah - hadiah untuk murid TK Negeri Bahari Surabaya.  

Games "Mystery Box"
Antusias Murid TK Negeri Bahari Surabaya
   Safari Sahabat Pendidikan diharapkan mampu memberikan pendidikan dan penyuluhan mengenai satwa khususnya untuk murid TK Negeri Bahari Surabaya. Di sisi lain melalui Program Safari Sahabat Pendidikan yang diselenggarakan oleh Taman Safari Indonesia II, diharapkan seluruh lapisan masyarakat mulai mencintai lingkungan khususnya satwa – satwa langka Indonesia dan ikut menjaga kelestarian alam bersama. Semua ini bisa dimulai melalui proses pembelajaran di TK Negeri Bahari Surabaya mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan konservasi serta dampak negatif yang akan timbul akibat tindak tanduk manusia yang salah terhadap lingkungan.

Thursday, January 15, 2015

Kepedulian Taman Safari Indonesia II & Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya terhadap satwa endemic Indonesia


  Dalam meningkatkan kepedulian terhadap satwa – satwa endemic Indonesia, Taman Safari Indonesia II yang diwakili oleh Bapak Michael Sumampau selaku General Manager dengan Fak. Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya yang diwakili oleh Prof. Hj. Romziah Sidik, Ph.D, drh selaku dekan Universitas Airlangga telah berhasil menjalin kerjasama. Kerjasama yang dilakukan adalah untuk mendukung pengembangan potensi satwa liar melalui upaya peningkatan kesehatan, produktivitas, reproduksi, dan langkah konservasi lainnya. Di masa yang modern ini, teknologi dan inovasi serta fasilitas biologi molekuler juga digunakan untuk mendukung upaya pengembangan dan peningkatan mutu genetik dan progeni satwa liar, seperti penentuan sexing unggas dengan test DNA. 

Bapak Michael Sumampau & Prof. Hj. Romziah Sidik, Ph.D, drh 
    Tidak hanya itu, Taman Safari Indonesia II dengan Fak. Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya juga menelusuri garis keturunan (gene mapping) dan kekerabatan satwa liar dengan menggunakan peralatan mutakhir yang sangat mendukung. Satwa – satwa liar endemic Indonesia membutuhkan adanya pengembangan plasma nuftah yang dimana tugas Taman Safari Indonesia II dan Fak. Kedokteran Hewan Universitas Airlangga membantu untuk melestarikan dan mengembangkan plasma nutfah satwa liar tersebut.
       Dalam hal pengembangan pakan ruminansia, primata, karnivora dan satwa liar yang lain, Taman Safari Indonesia II dan Fak. Kedokteran Hewan Universitas Airlangga juga melakukan kegiatan seperti pembuatan USB, pembuatan Silase, dan pembuatan pakan satwa liar khusus yang dimana pakan tersebut juga diuji kelayakannya di laboratorium pakan satwa, patologi, parasitologi, mikrobiologi, virologi, dan toksikologi. Untuk mendukung hal tersebut, juga akan diadakan beberapa pelatihan bagi tenaga medik dan paramedik, serta perawat satwa.
Pemberian Cinderamata oleh Taman Safari Indonesia II
kepada Fak. Kedokteran Hewan UNAIR Surabaya
  Kegiatan pelatihan tersebut adalah Veterinary Forensik, Immunohistokimia, dan training perawatan satwa dari mulai pakan, reproduksi, kesehatan dan kesejahteraan satwa. Taman Safari Indonesia II juga memberikan fasilitas kepada Fak. Kedokteran Hewan Universitas Airlangga untuk mengembangkan pendidikan, khsusunya bagi mahasiswa yang magang, praktek kerja lapangan, dan melakukan penelitian tentang satwa. Diharapkan dengan adanya kerjasama yang terjalin antara Taman Safari Indonesia II dan Fak. Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, mampu mendukung pengembangan potensi satwa liar khususnya dalam bidang konservasi satwa. 

Wednesday, January 14, 2015

Kegiatan Konservasi Gajah Sumatera yang dilakukan Taman Safari Indonesia II


Taman Safari Indonesia sebagai salah satu Lembaga Konservasi Terbaik di Asia telah lebih dari 25 tahun terlibat dalam upaya konservasi Gajah Sumatera, baik secara institusional maupun bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga terkait lainnya.

Berikut beberapa kegiatan yang pernah dilakukan oleh Taman safari Indonesia :

  1. Tahun 2000 rescue gajah sumatera yang berada di Sampit – Kalimantan Tengah.
  2. Tahun 2002 rescue anak gajah sumatera dari Riau.
  3. Pada tahun 2009 rescue sepasang gajah sumatera dari Inhutani Semaras Kota baru Kalimantan selatan.
  4. Tahun 1998 bantuan dana & obat obatan ke Taman Nasional Way Kambas – Lampung.
  5. Melakukan operasi Ganesha, yaitu penggiringan gajah liar yang masuk ke pemukiman warga kembali ke hutan. Dalam operasi ini tim berhasil menggiring kurang lebih 232 ekor Gajah Sumatera
  6. Taman Safari Indonesia bekerja sama dengan Departemen Kehutanan dan Australia Zoo melakukan pendataan dan pemasangan microchip pada semua gajah sumatera (Captive) di Indonesia. Pemasangan microchip ini bertujuan untuk memudahkan pendataan dan identifikasi setiap Gajah Sumatera di Lembaga Konservasi.
  7. Taman Safari Indonesia bekerjasama dengan Kementrian Kehutanan dan Australia Zoo  membangun Rumah Sakit Gajah pertama yaitu di Taman Nasional  Way Kambas - Lampung. Rumah sakit ini akan menjadi satu-satunya Rumah Sakit Gajah di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara.

pasuruan.tamansafari.com
Taman Safari Indonesia dan Kementrian Kehutanan & Australian Zoo

Kegiatan lain yang pernah dilakukan Taman Safari Indonesia :

  1. Tahun 2000 bantuan renovasi & pengadaan air di Taman Nasional Way Kambas Lampung.
  2. Tahun  2003 pemberian kursus pertolongan pertama pada penyelamatan satwa liar untuk masyarakat Jambi.
  3. Tahun 2009 renovasi Pusat Konservasi Gajah (PKG) Way Kambas Lampung.


Tuesday, January 13, 2015

Outbound Jawa Timur "The Mission of Save Elephant" Taman Safari Indonesia

Sebuah petualangan penyelamatan gajah di kampung Plang Ijo 

Adventurer & Penjaga Hutan diskusi tentang penyelamatan gajah
Alkisah kampoeng Plang Ijo


Program baru dari Taman safari indonesia II tentang petualangan menyelamatkan gajah yang masuk di kampung plang ijo. Dimana kampung plang ijo adalah kampung yang berdekatan dengan habitat satwa khususnya gajah. Beberapa saat ini banyak gajah liar yang mulai memasuki kampung ini sehingga membuat banyak penduduk was-was. Sehingga banyak menyebar berita yang meresahkan warga  sehingga banyak datang para adventurer yang di pandu oleh penjaga hutan ingin membantu para masyarakat dengan mengembalikan gajah pada habitas aslinya. Sebelum memulai petuangan penyelamatan gajah, team adventurer di jamu oleh penjaga hutan. Terjadi diskusi tentang apa yang telah terjadi di desa Plang Ijo. Sambil menikmati sedapnya minuman hangat beserta camilannya. Lokasi Banteng camp sebagai posko dari penjaga hutan. 

Kepala desa Plang Ijo Bapak Barno. Menceritakan tentang bagaimana kondisi desa saat ini dimana banyak masyarakat desa yang tidak lagi berani menuju ladangnya karena di kabarkan ada 1 gajah yang lagi musk. Selalu terlihat di dalam ladang tempat salah satu warga desa .


Briefing Penjaga Hutan 


Petugas hutan memberikan pengarahan tentang kondisi desa dan peta untuk memulai misi penyelamatan.  Karena wilayah yang luas akhirnya di bagi menjadi 4 kelompok sehingga diharapkan bisa lebih efektif dalam melakukan tugasnya. 



Briefing sebelum berpetualang
Petugas mulai menjelaskan peran dan fungsinya serta resiko-resiko yang nantinya akan di hadapi. Dan sebelum memulai misi penyelamatan dimulai dengan berdoa dulu.

Adventurer menjelajah hutan
Misi dilaksanakan mulai menyusri ladang yang berdekatan dengan prediksi gajah akan di temukan. Dikiri kanan banyak suasana yang mengasikkan sambil berjalan kaki menghirup udara pedesaan.

Take a break
Karena luasnya wilayah pencarian . ada satu group yang perlu istirahat untuk memulihkan tenaga jika sudah bertemu dengan gajah yang dimaksud. Menikmati wedang jahe di dinginnya suasana hutan . pos pertama sebelum bertemu target?

Satwa Buas yang masih berkeliaran


Penduduk Asli Desa








Terlihat beberapa penduduk desa yang masih berani
menggembalakan ternaknya. Para adventurer diminta waspada karena banyak binatang buas di sekitar target pencarian.



The Mission of Save Elephant
SO WHAT NEXT ?

For More Info :
(0343) 775 0225





Sunday, January 11, 2015

Outbound Jawa Timur, "The Mission of Save Elephant, Team Work, & Conservation Outbound” Taman Safari Indonesia II

Are you an Adventurer?
Kalo kamu memang Adventurer sejati, uji adrenalin kamu lewat Program Outbound Konservasi yang bisa kamu dapatkan hanya di Taman Safari Indonesia II. Pemandangan alam yang sangat alami dan sensasi Wildlife akan menjadi saksi bisu  keberanian kamu menghadapi beberapa fun games dan aktifitas outbound menarik.
Banteng Camp, Taman Safari Indonesia II
Tidak hanya sekedar outbound, Taman Safari Indonesia II bekerja sama dengan tim Oubound Indonesia menghadirkan outbound yang berbeda dengan tema “The Mission of Save Elephant, Team Work & Conservation Outbound”. Adventurer akan merasakan "how to safe aSumatera Elephant"yang lepas di pemukiman penduduk untuk ditempatkan di pusat konservasi. Sehingga kelangsungan hidup Gajah Sumatera bisa dipertahankan.
Outbound dengan rasa berbeda ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap Gajah Sumatera, mengajak masyarakat luas ikut peduli dan melestarikannya sekaligus juga untuk mengenal lebih jauh mengenai Gajah Sumatera (edukasi Gajah Sumatera).
Conservation Outbound ini juga mengajarkan bagaimana Team Work dapat bekerja sama dengan baik dan bersinergi satu dengan lainnya melalui misi penyelamatan gajah.

Adventurer akan didampingi oleh tim – tim yang professional dari Taman Safari Indonesia II.  Berbagai arahan tentang apa yang harus dilakukan saat mengalami permasalahan yang besar, seperti bagaimana penyelamatan Gajah dikemas menarik dan pastinya bisa dilakukan.
Seperti pepatah yang mengatakan“Berakit – rakit kita ke hulu, Berenang kita ketepian. Bersakit - sakit dahulu, bersenang kita kemudian”,karena setelah berhasil melakukan misi penyelamatan Gajah  tentunya Adventurer akan mendapatkan ilmu yang sangat berharga  dan tentunya beberapa suvenir & merchandise dari Taman Safari Indoenesia II.

Safari Outbound Jawa Timur
Tidak hanya itu, adventurer juga bisa menikmati Intimate With Animal dengan 1000 satwa di Safari Adventure, lebih dari 23 wahana permainan, lebih dari 10 Animal Show dan adventurer juga bisa melihat langsung tingkah lucu dari bayi – bayi satwa yang ada di zona Baby Zoo. Selain itu, adventurer juga akan mmendapatkan pengalaman yang tak terlupakan yaitu makan siang dengan Harimau Putih di Tiger Cave Restaurant dan  merasakan keseruan water slide dengan pemandangan Gunung Arjuno di Safari Water World .

So, are you truly an Adventurer ? See you at Taman Safari Indonesia II Prigen. Conservation, Education, & Fun !!

Saturday, January 10, 2015

Mengenal lebih dekat Taman Safari Indonesia II


Taman Safari Indonesia II adalah salah satu Safari Park terluas di Asia, yang terletak di Taman Nasional Gunung Arjuna, Jawa Timur. Memiliki berbagai macam spesies hewan dan pertunjukan edukasi satwa terbaik se-Indonesia. Taman Safari Indonesia II menjadi tempat wisata yang berwawasan lingkungan dan berorientasi habitat satwa pada alam bebas.Safari memiliki koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia dan juga satwa lokal, seperti Komodo, Bison, Beruang Hitam Madu, Harimau Putih, Gajah, Anoa, badak bercula satu dan masih banyak lagi.
Selain satwa dari yang berada di Indonesia, di sini juga terdapat satwa dari Africa dan America. Ditambah lagi, bagi mereka yang ingin berdekatan secara langsung dengan satwa seperti Orang Utan dan Harimau bisa mampir ke Baby Zoo dimana pengunjung dipersilahkan untuk berfoto dan berinteraksi dengan hewan yang masih kecil dan jinak.
Berkunjung ke Taman Safari Indonesia II Prigen, dari arah Surabaya-Malang. Setelah Pandaan akan menemukan gerbang berbentuk 2 Gading Raksasa di kanan jalan. Bila ditempuh dari arah Malang-Surabaya, setelah melewati pertigaan Purwosari akan menemukan gerbang 2 gading raksasa di sebelah kiri. Lokasi terletak 8 km dari gerbang gading tersebut. Pengunjung Taman Safari Indonesia  II Prigen berperan aktif dalam konservasi untuk penyelamatan satwa-satwa langka Indonesia dari kepunahan. Maka dukungan Taman Safari Indonesia II, sebagai salah satu lembaga konservasi paling berhasil di Asia bagi kelestarian satwa-satwa langka tersebut.
Jika pengunjung yang datang menggunakan motor, tentu saja bisa. Setelah Pengunjung selesai memarkir motor, lalu berganti dengan bus Safari untuk mengantar berSafari  Adventure. Fasilitas Bus Safari juga berlaku bagi pemilik kendaraan yang menginginkan serunya berSafari Adventure dengan sarana ini. Fasilitas Bus Safari ini GRATIS. Rasakan serunya berSafari Adventure Terbaik dan Terlengkap di Asia, menerobos kawanan zebra, harimau raksasa benggala, gajah Asia, singa Africa, kuda nil, giraffe, lebih dari 200 spesies langka lainnya.
Sarana yang paling asyik adalah area Baby Zoo, belajar tentang berbagai macam satwa langka dari 5 benua. Kebun binatang terbuka (open zoo) terbaik di Indonesia dengan 14 exhibit pembelajaran satwa paling lengkap di Indonesia bagi putra-putri Anda.  Melihat dari dekat puluhan satwa exotis dunia seperti kanguru merah raksasa, singa africa, harimau benggala, bekantan, marmoset, simpanse, bahkan menyentuh dan menggendong anak-anak satwa langka tersebut.

BerSafari Water World bermain air di waterpark seluas 3,5 hektar dengan 4 wahana air. Uji nyali meluncur di atas 4 water slide raksasa berkecepatan 50 km perjam, Adrenalin Pool yang tentu asyik. Juga sensasi mengapung di kolam arus lazy river, menembus Crocodile Cave penuh arwana dan buaya. Bermain air sepuasnya bersama buah hati tercinta di Pirate Pool. Selanjutnya dapat mencoba 24 wahana permainan, roller coaster, puri misteri, bom-bom car, bom-bom boat, rio bravo, sepeda layang dan banyak lagi. Juga wahana permainan yang extreme seperti Paint Ball War Game, Shooting Target, bahkan Flying Fox. Coba sensasi asyik menunggang gajah atau pun onta. Harus siapkan kamera untuk mengabadikan moment petualangan si kecil di punggung gajah atau onta yang ditemani Safari Ranger.
Pengunjung bisa membawa sendiri makanan dari rumah lebih praktis dan sesuai selera, namun bila tidak bisa makan siang di restaurant Gading, River View Restaurant dan Captain Kroc’s yang dikenal dengan masakan Indonesia. Atau makan siang ditemani harimau putih di Tiger CavĂ© restaurant. Pengunjung juga bisa mendapatkan cindera mata dari Taman Safari Indonesia II. Mulai dari T-Shirt bergambar satwa yang menjadi ciri khas Taman Safari Indonesia II, Gatungan kunci, sticker, topi lucu, tas dan payung.  Dan masih banyak souvenir lainnya yang bisa Anda koleksi di Safari Wonders.

Resha Arieshandy

Thursday, January 8, 2015

Upaya Pelestarian Satwa Melalui Konservasi (Taman Safari Indonesia II)

Upaya-upaya untuk melestarikan beraneka ragam satwa liar telah diwujudkan oleh pemerintah dan masyarakat dengan menetapkan bentang-bentang alam tertentu sebagai kawasan-kawasan konservasi. Di Indonesia, upaya pelestarian satwa liar dilakukan secara in situ dan ex situ. Pelestarian in situ merupakan usaha pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya. Pelestarian ini ditekankan agar suatu jenis satwa di habitat alinya tetap terjaga dan terpelihara. Pelestarian in situ dilakukan di tempat-tempat yang dilindungi pemerintah. Contohnya, pelestarian Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Sedangkan, pelestarian ex situ dilakukan terhadap suatu spesies di luar habitan aslinya. Pelestarian ex situ dilakukan terhadap hewan langka dan hampir punah. Contoh tempat pelestarian ex situ adalah Taman Safari Indonesia II Prigen, Pasuruan, yang terletak di Jawa Timur Indonesia.
Taman Safari Indonesia II yang merupakan bagian dari Taman Safari Indonesia Group yang terletak di Desa Jatiaro, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur dan memiliki luas lahan 400 ha serta berada di kaki Gunung Arjuno. Keberhasilan Taman Safari Indonesia Group dalam bidang konservasi dan edukasi mengenai satwa, menjadikan Taman Safari Indonesia II Prigen menjadi pusat konservasi di Jawa Timur. Taman Safari Indonesia II dibangun dengan konsep Modern Zoo, dengan satwa-satwa yang dilepas secara bebas seperti di habitat aslinya. Hal ini akan memberikan harapan dan dampak yang positif bagi kelangsungan kehidupan satwa itu sendiri maupun terhadap pengunjung, sehingga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan cinta puspa dan satwa eksotik beserta lingkungannya. 
Hingga saat ini, satwa liar masih menjadi incaran para pemburu gelap, yang mengakibatkan kelangkaan satwa-satwa liar tertentu. Ada beberapa alasan mengapa mereka diburu. Pertama, untuk diperjualbelikan sebagai satwa peliharaan. Semakin langka suatu satwa, semakin mahal pula harganya. Kedua, untuk dikonsumsi daging atau telurnya. Di beberapa daerah Kepulauan Nusantara, menyantap satwa liar merupakan bagian tradisi penduduk setempat. Ketiga, untuk dijadikan hiasan. Hiasan dapat berasal dari tubuh hewan yang diawetkan, atau dari bagian tubuh tertentu seperti gading gajah dan kerapas penyu. Keempat, sebagai bahan baku pembuatan barang-barang seperti tas, sepatu, dan mantel. Kelima, sebagai bahan obat-obatan. Banyak orang percaya bahwa satwa liar memiliki khasiat menyembuhkan penyakit. Beberapa jenis satwa liar yang biasa digunakan sebagai obat adalah ular kobra, kukang, dan badak. Darah, empedu dan sumsum kobra dipercaya dapat menyembuhkan penyakit liver. Daging kukang dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Kulit dan cula badak dipergunakan dalam pengobatan tradisional, dan dipercaya mampu mengobati demam, menyusutkan tumor, atau menyembuhkan patah/retak tulang.
Namun sayangnya, masyarakat kurang mengindahkan asas konservasi. Mereka mengambil satwa-satwa liar tersebut dari alam tanpa membudidayakan terlebih dahulu. Bahkan, pengambilan sumberdaya alam itu tidak sebatas kebutuhan pengobatan semata, melainkan sebagai mata pencaharian. Pemanfaatan yang berlebihan menyebabkan turunnya populasi satwa-satwa liar di habitatnya. Beberapa jenis dari satwa-satwa itu pun terancam punah. Kepunahan suatu jenis satwa liar berdampak pada rusaknya ekosistem. 

Memelihara satwa liar, selain membutuhkan biaya besar, juga menimbulkan resiko tertular penyakit. Satwa liar merupakan salah satu sumber munculnya penyakit zoonotik. Penyakit zoonotik artinya penyakit yang ditularkan oleh hewan kepada manusia, seperti antraks, leptospirosis, rabies, dan flu burung. Rasa sayang terhadap satwa liar tidak selalu harus diwujudkan dengan memelihara atau memilikinya. Membiarkan satwa itu hidup bebas merupakan tindakan yang paling bijaksana untuk mendukung upaya pelestariannya.
Taman Safari Indonesia II Prigen Pasuruan Jawa Timur
Kegiatan Taman Safari Indonesia II

Seperti halnya kebun binatang lainnya, Taman Safari Indonesia II mempunyai beberapa fungsi. Selain sebagai lokasi rekreasi juga aktif dalam membantu usaha perlindungan dan pelestarian populasi jenis yang terancam punah karena kehilangan habitat. Selain itu, meningkatkan ilmu pengetahuan dengan melakukan berbagai penelitian untuk mendukung pelestarian satwa, serta melakukan kampanye, pendidikan, dan penyuluhan mengenai konservasi
Program Pendidikan

Pendidikan dan penyuluhan maslaah lingkungan hidup, merupakan suatu kegiatan yang mendukung kestabilan keseimbangan lingkungan antara dalam kestabilan keseimbangan lingkungan perkembangan manusia dan sistem konservasi biologi. Pendidikan dan penyuluhan, saat ini sedang berkembang pesat di berbagai negara dan diberikan ke berbagai kalangan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Taman Safari Indonesia II mempunyai program pendidikan untuk sekolah - sekolah. Pendidikan yang dilakukan, yaitu memberi pendidikan dan penyuluhan kepada siswa - siswa sekolah, tidak hanya sekolah di sekitar Taman Safari Indonesia II, namun juga ke beberapa sekolah yang ada di Jawat Timur ataupun Jawa Tengah. Selain itu Taman Safari Indonesia II mempunyai lokasi pendidikan untuk pengunjung yaitu Baby Zoo. Di lokasi ini, semua pengunjung dapat lebih dekat dengan satwa liar, memegang, menggendong atau foto bersama dengan satwa. Hal ini bertujuan, agar pengunjung dapat mengenal, mengetahui populasi, kondisi, dan nasib mereka di alam habitatnya, sehingga akan menimbulkan rasa peduli akan kelestarian satwa - satwa dikemudian hari. Pertunjukan satwa yang ada di Taman Safari Indonesia II, tak hanya sekedar atraksi satwa atau hiburan, akan tetapi lebih ditekankan pada aspek pendidikan dan penyuluhan konservasi terhadap pengunjung. Dengan harapan dikemudian hari pengunjung tidak membunuh, menangkap, dan memelihara atau menyimpan bagian - bagian satwa di tempat tinggalnya. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (khusus perlindungan Flora & Fauna). Seperti tercantum dalam pasal 21 ayat (d) yaitu : Setiap orang dilarang ; memperniagakan, menyimpan, atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian - bagian lain satwa yang dilindungi atau barang - barang yang dibuat dari bagian - bagian satwa tersebut atau mengeluarkan dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia.
Edukasi Dokter Hewan di Taman Safari Indonesia II
Sumbangan Taman Safari Indonesia II untuk kehidupan liar
  1. Melakukan kerjasama pertalian antara pelestarian in-situ dan ex-situ
  2. Memperluas jaringan kerja di dunia
Kegiatan pengembangbiakan merupakan salah satu usaha untuk menstabilkan kehidupan satwa liar di alam. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan pada lokasi perlindungan ataupun pusat-pusat penangkaran seperti di Taman Safari Indonesia II. Taman Safari Indonesia II dalam hal ini bekerja sama dengan PKA (Pelindungan dan Konservasi Alam), kebun binatang-binatang di Indonesia yang tergabung dalam PKBSI (Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia/ TSI II juga masuk menjadi anggota), CBSG (Group Internasional Pakar Konservasi & Penangkaran), melakukan penangkaran satwa. Seperti Jalak Bali, (Leucopsar Rothschildii), Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis), Orang Utan (Pongo pygmaesus), Owa Jawa (Hylobates moloch), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), dan beberapa satwa yang terancam punah, seperti Anoa (Bubalus depresicornis, Bubalus quarlesi), Komodo (Varanus komodoensis), dan Belibis sayap putih. Khusus mengenai penangkaran Harimau Sumatera, mendapat bantuan tehnik dari bebrapa kebun binatang Amerika untuk membuat Pusat Penangkaran Harimau Sumatera yang dilengkapi dengan Bank Sperma. Sedangkan untuk penangkaran Jalak Bali sudah ada beberapa ekor hasil penangkaran yang di lepas ke habitat aslinya di Taman Nasional Bali Barat. Taman Safari Indonesia II, tak hanya terlibat dalam konservasi diluar habitat (ex-situ) namun juga terlibat dalam konservasi in-situ, yaitu penangkaran Badak Sumatera dan proyek Harimau Sumatera di Taman Nasional Way Kmbas, dan Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat, bekerja sama dengan PKA, PKBSI, CBSG/SSC, IRF (Yayasan Badak Internasional), dan Yayasan Mitra Rhino.

Konservasi Lahan
Usaha konservasi lingkungan, Taman Safari Indonesia II yang terletak diperbukitan Gunung Arjuno, melakukan penghijauan lokasi-lokasi yang rawan terhadap bencana erosi dengan menanam lebih dari 150-an ribu bibit tanaman. Hingga saat ini 80% tanaman yang ditanam dapat hidup, karena tanaman tersebut dirawat, dipupuk dan bila musim kemarau yang panjang perlu disiram. Sedangkan untuk menangangi sampah-sampah pengunjung serta sisa makanan serta kotoran satwa Taman Safari Indonesia II bekerja sama dengan Kantor Negara Lingkungan Hidup, mempunya program "Pengomposan". Sampah organik dan anorganik dipisahkan. Sampah organik dicampur dengan kotoran dan sisa makanan satwa dibuat kompos. Hasil kompos digunakan untuk pemupukan tanaman di sekitar dan sebagian dijual kepada pengunjung.