Kini, menghabiskan liburan di Taman Safari Indonesia II Prigen terasa makin lengkap dengan hadirnya 5 restauran berkelas bintang. Setelah puas mengelilingi zona-zona satwa yang terhampar lebih dari 350 hektar, pengunjung masih akan dimanjakan dengan eat safari yang dihadirkan 5 restauran berkonsep unik.
Tiger cave restaurant, Gading Restaurant, Capt Crocs dan Warung Ndeso pasti sudah cukup populer bagi pengunjung Taman Safari Indonesia II namun, kejutan lain datang di bulan ini, sebuah restaurant berkonsep fried chicken telah lahir untuk memperkaya referensi kuliner pengunjung di Taman Safari Indonesia II. Ini berarti, salah satu safari park terbesar di Asia itu telah memiliki 5 restaurant dengan ciri dan konsep yang berbeda.
”Kami sangat serius dan ingin mewujudkan safari kuliner di taman safari Indonesia II lewat restaurant-restaurant tersebut. Menikmati kuliner segar sambil menghirup sejuknya udara di kaki gunung arjuna akan menciptakan pengalaman sendiri bagi pengunjung,” ungkap Executive Chef Taman Safari Indonesia II, Ganjar Budiana. Ganjar memang baru saja ditunjuk Taman Safari Indonesia II untuk menangani dan mengontrol kualitas menu-menu di 5 restaurant itu.
Tugas berat pun menanti chef berdarah Sunda ini dengan mengubah hampir semua menu restaurant di Taman Safari Indonesia II. Tak tanggung-tanggung, chef yang pernah menggawangi menu-menu andalan Hilton Hotels Worldwide Jumeirah Dubai ini akan meracik menu-menu unik yang tidak mungkin bisa ditemui di tempat lain. Harapannya tentu saja, pengunjung akan benar-benar merasakan eat safari sembari berpetualang mengekplorasi satwa di satu tempat sekaligus.
Chef alumnus STIEPAR AKTRIPA Bandung ini memulainya dengan membuat menu-menu baru untuk kelima restaurant Taman Safari Indonesia II. Penyajian, kualitas dan pelayanan menjadi fokus Chef Ganjar. “Taman Safari Indonesia II sudah memiliki restauran-restauran berkonsep menarik, dari situlah saya menggali kembali menu-menu baru agar sesuai dengan konsep yang ingin diberikan kepada pengunjung,” imbuhnya.
Chef Ganjar mengakui, tantangan terbesar untuk mewujudkan itu adalah ketersediaan bahan baku yang harus memenuhi standard khusus sesuai dengan menu yang ingin dibuat. Dia dan timnya harus berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan bahan-bahan untuk menunya nanti.
“Semua chef pasti menginginkan menu yang dibuat tampil sempurna dan bahan baku menjadi salah satu focus utama untuk mewujudkan itu. Beruntung Taman Safari Indonesia II di kelilingi desa-desa yang sebagian besarnya memiliki basis pertanian yang memudahkan timnya untuk mendapatkan bahan baku lebih segar dan menyehatkan. Jika perlu, kami akan mengimport secara khusus bahan-bahan yang memang tidak banyak ditemukan di Indonesia” imbuh Chef Ganjar.
Sementara itu, General Manager Taman safari Indonesia II, I.K Gunarta berharap, Taman safari Indonesia II Prigen akan dikenal tidak hanya sebagai safari park saja tapi juga sebagai Safari Kuliner di Jawa Timur. Ia melihat, masyarakat Jawa Timur memiliki selera kuliner yang tinggi. Warisan kuliner daerah di propinsi paling ujung pulau jawa ini juga sangat kaya. Taman Safari Indonesia ingin mewujudkan antusias wisata kuliner yang beberapa tahun ini makin populer di Indonesia sebagai bagian dari ‘wahana baru’ di Taman safari Indonesia II.
“Saya yakin, safari kuliner ini akan menjadi pusat referensi baru bagi pecinta kuliner terutama di Jawa Timur. Kami memiliki pengalaman yang panjang mengelola restaurant-restauran di Taman safari Indonesia II,” ujar Gunarta bersemangat. Gunarta juga berharap, safari kuliner di Taman Safari Indoenesia II ini akan menjadi tren baru di jawa Timur bahkan di luar jawa Timur.
Menu apa saja sih yang bakal disajikan Taman Safari Indonesia II ? kunjungi Taman safari Indonesia II dan rasakan sendiri pengalaman safari kulinernya langsung sambil menikmati kesejukan udara punggung Gunung arjuna. (*)